Bagaimana sih Supaya Ikan Tidak Mudah Lepas saat Strike?
Intinya, yang namanya ‘mocel’ tidak mengenal istilah junior atau senior, tapi good luck atau bad luck dan lain sebagainya. Bukan sekedar mahal atau murahnya piranti, tapi juga skill dan pemahaman mancing mumpuni yang siap menerima segala kemungkinan.
Ikan yang sering lepas saat strike juga bukan cuma dialami oleh angler yang suka memancing dengan makanan alami ikan, tapi juga bagi mereka yang suka memancing ikan memakai artifisial baits atau lures. Hal yang sama pun berlaku bagi pengguna treble hook ataupun single hook.
Pokoknya sama, sama – sama ikannya pernah lepas. Lepasnya bukan dalam kuah sayur atau dalam belanga kawan, tapi di laut, muara, danau atau sungai yang dalam, tangkap jo itu😁
Kalau dipikir - pikir kenapa ikan bisa lepas begitu saja setelah menyambar umpan? Masalahnya ada di mana, apakah pada kail, umpan, joran, senar, atau ikannya?
Kalau tadi sempat di singgung masalah skill, tapi skill memancing yang bagaimana? Nah, untuk kawan - kawan yang ikannya sering kali lepas saat strike, tips berikut ini kiranya bisa membantu supaya ikan tidak lagi mudah lepas saat strike:
1. Menekuk Mata Kail
Menekuk atau membengkokkan bagian ‘front length’ mata kail ke sisi kanan dimaksudkan supaya mata kail lebih mudah mengenai dan terkait dengan lebih baik pada area mulut atau fisik ikan hingga melewati ‘Barb’ atau pengait pada kail sehingga tidak gampang lepas saat menyambar umpan.
Caranya boleh dibilang relatif mudah dan menggunakan perkakas yang sederhana. Cukup dengan menggunakan tang dan jari tangan saja. Baiklah, tanpa panjang lebar lagi mari kita mulai:
- Cara pertama:
Jepit bagian ‘front length’ mata kail yang akan ditekuk atau dibengkokkan dengan tang. Dalam hal ini tang dipegang menggunakan tangan kanan sedangkan jari telunjuk dan jempol tangan kiri memegang bagian batang kail ‘shank’ atau bagian yang terhubung dengan lubang senar.
Selanjutnya, tahan bagian mata kail yang sudah dijepit dengan tang kemudian tarik bagian batang kail ‘shank’ yang dipegang jari telunjuk dan jempol tangan kiri tadi ke belakang, cara ini juga akan membuat bagian mata kail menekuk atau bengkok ke sisi kanan.
- Cara kedua:
Gunakan dua tang. Tang yang satu untuk menjepit bagian ‘front length’ mata kail, sedangkan tang yang satunya lagi menjepit bagian batang kail atau ‘shank’.
Tahan posisi tang yang menjepit bagian ‘shank’ kail, lalu gunakan tang yang menjepit bagian ‘front length’ atau bagian depan mata kail untuk menekuk bagian mata kail itu sendiri ke sisi kanan atau ke bagian depan.
- Cara ke tiga:
Masih menggunakan dua tang. Secara bersamaan namun berlawanan arah, tarik tang yang menjepit bagian ‘shank’ kail ke belakang atau ke kiri sementara tang yang menjepit bagian mata kail atau ‘front length-nya’ di dorong kedepan atau ditekuk ke kanan.
Inti dari ke tiga cara ini sama saja yaitu menekuk bagian mata kail atau ‘front length-nya’ ke posisi kanan. Jadi silakan pilih cara mana yang kiranya lebih mudah kawan - kawan praktekkan.
Trik ini sangat efektif diterapkan pada kail single, baik untuk kail single yang biasa digunakan untuk memancing dengan teknik dasaran ataupun kail single khusus yang biasa digunakan pada artificial baits.
Perlu diingat, jangan sampai menekuk atau membengkokkan ‘front length’ mata kail ke sisi kanan terlalu berlebihan atau malah justru menekuk bagian ‘front length-nya’ ke sisi kiri sebab kedua hal ini justru akan membuat ikan tidak mudah tersangkut pada kail, tetapi malah berpotensi lebih sering lepas.
- Cara ke Empat:
Gunakan cara apapun yang sobat ketahui, yang penting intinya ‘front length’ kail single atau single hook yang akan digunakan relatif tertekuk atau miring ke sisi kanan.
Catatan:
Mohon berhati – hati saat menekuk atau membengkokkan ‘front length’ mata kail dengan cara pertama, kalau ragu, gunakan dua tang. Tang pertama untuk menjepit bagian batang kail atau ‘shank’, sedangkan tang kedua untuk menjepit bagian depan atau ‘front length’ mata kail.
Jika seandainya masih ragu juga, pilih cara ke-empat, salah satunya dengan membeli brand yang bagian ‘front length-nya’ sudah dimodifikasi sedemikian rupa. Jadi sebetulnya, cara ke-empat ini boleh dibilang cara yang lebih praktis.
Saran:
Kalau seandainya ingin menggunakan kail single biasa, sebaiknya gunakan atau beli yang bagian depan atau ‘front length’ kailnya sudah ditekuk atau dibengkokkan dari pabrikannya sebab hasil atau kualitas tekukannya benar – benar bagus. Tidak kurang dan tidak berlebihan, pokokya benar – benar pas.
Pertanyaan, “Apakah tiple atau treble hook juga perlu ditekuk mata kailnya?”
'Saya rasa tidak perlu ya, kenapa? Sebab tiga rangkaian mata kailnya sudah lumayan cukup memudahkan untuk mengait mulut ikan dan mengatasi masalah ikan yang lepas saat terjadi strike. Hanya saja, ukuran treble hook yang digunakan disesuaikan dengan jenis ikan dan prediksi ukuran mulutnya. Kalaupun begitu, kawan – kawan boleh mencobanya sendiri'.
2. Formasi Kail
Nah, setelah bagian ‘front length’ mata kail ditekuk atau dibengkokkan ke sisi kanan seperlunya maka selanjutnya soal pemasangan atau formasi kailnya.
Pada poin 2 ini saya mencoba berbagi tips formasi pemasangan kail khusus minnow yang efektif supaya ikan tidak gampang lepas atau mocel. Berikut gambarnya:
Gambar A. Formasi pemasangan single hook biasa pada minnow di mana mata kail pada bagian ekor minnow menghadap ke kanan, sedangkan bagian perutnya menghadap ke kiri. Walaupun mata kail pada bagian perut menghadap ke kiri namun arah tekukkannya tetap ke sisi kanan.
Gambar B. Formasi pemasangan single hook khusus pada minnow di mana mata kail pada bagian ekor masih sama seperti gambar A, namun mata kail pada bagian perut menghadap ke depan dengan arah tekukan mata kail masih ke kanan.
Gambar C. Gunakan treble atau trile hook pada bagian perut lure, sedangkan pada bagian tail atau ekornya gunakan single hook yang ‘front length-nya’ sudah relatif dibengkokkan ke arah kanan. Jangan lupa, sesuaikan ukuran atau size kail dan umpannya.
3. Ukuran Kail dan Umpan Sesuai
Sebagai contoh saja, untuk memancing ikan baronang atau titang dengan teknik dasaran, gunakan ukuran kail dan umpan yang relatif kecil saja sebab kalau terlalu besar ikan ini hanya akan mencicil umpan tanpa ketahuan hingga tersisa kailnya saja, dalam artian ya lepas walaupun ‘front length’ mata kail sudah ditekuk dengan benar.
Gunakan udang yang sudah dipotong – potong menjadi beberapa ukuran kecil – kecil sesuai ukuran kail. Bagian udang yang tidak mudah lepas saat dipasang pada kail walaupun kulitnya sudah dikupas adalah bagian ekornya namun bukan berarti bagian lainnya di buang, tetap digunakan namun harus lebih teliti ketika memasangnya.
Untuk artificial baits atau umpan buatan sudah pernah dibahas, sila dicek tips memilih ukuran treble hook atau single hook yang ideal digunakan pada minnow atau popper.
Jadi, sesuaikan ukuran atau size atau nomor kail pancing yang digunakan saat memancing ikan. Untuk ikan yang mulutnya berukuran relatif kecil, sebaiknya gunakan ukuran kail yang relatif kecil, demikian pula sebaliknya agar hook up kail pada mulut ikan bisa lebih baik.
4. Timing Menghentak Joran
Tidak semua jenis ikan akan langsung melahap umpan dan kail begitu saja. Jadi, timing saat menghentak joran juga perlu diperhitungkan dengan baik khususnya saat umpan dan kail tidak terlihat saat berada di dalam air.
Tipsnya, jangan melakukan hentakan ketika ujung joran baru memberikan tanda beberapa tarikan yang relatif lemah dan tidak berkelanjutan. Lakukan hentakan saat ujung joran mendapat tarikan bertubi – tubi, dan relatif kuat.
Lebih mudah lagi jika rangkaian kail pancing menggunakan pelampung, langsung hentakkan joran dengan mantap saat pelampung terlihat terus menerus ditarik hingga tenggelam karena kemungkinan umpan dan kail pancing sudah tertelan.
Tujuan menghentakkan joran entah memancing dengan teknik dasaran ataupun teknik casting, popping atau jigging adalah untuk memberi peluang mata kail mengait mulut ikan sekaligus memperdalam penetrasinya.
Sebagai bahan pertimbangan, joran dengan ‘taper’ ekstra cepat (XF) atau ‘taper’ cepat (F) akan lebih cepat menghantarkan energi hentakan joran pada kail melalui perantara senar dibandingkan joran dengan ‘taper’ medium ataupun low ‘taper’. Cek di sini untuk jenis taper joran.
Ini berarti saat mennggunakan atau menghentakkkan joran dengan ‘taper’ ekstra cepat atau pun ‘taper’ cepat maka kail pada ujung senar akan bergerak lebih cepat untuk mengait mulut ikan.
5. Jaga Ketegangan Senar
Setelah menghentak joran dan ikan berhasil tersangkut pada kail, usahakan untuk tetap menjaga atau mempertahankan ketegangan senar khususnya saat ikan meloncat - loncat atau ikan bisa saja lepas khususnya ketika berhadapan dengan ikan parang, ikan bulan – bulan dan lain sebagainya.
Menjaga ketegangan senar saat strike dimaksudkan untuk mempertahankan posisi dan penetrasi mata kail yang mengait mulut ikan dan menghindari senar kontak dengan sesuatu yang bisa membuatnya terputus dan ini berlaku untuk hampir semua teknik memancing khususnya saat berhadapan dengan ikan yang relatif besar.
6. Ukuran dan Karakter Ikan
Secara umum kalau bicara soal ukuran, ikan – ikan seperti ikan tomat, kalerong dan kuweja yang masih berukuran relatif kecil adalah yang paling sering lepas saat strike. Jenis ikan lain yang masih berukuran kecil - kecil juga sering berpotensi lebih sering lepas saat menyambar lure atau umpan buatan.
Dalam hal ini sangat penting memilih spot memancing yang benar – benar jarang terjamah atau spot rahasia sebab ikan – ikan dengan ukuran yang relatif besar kemungkinannya masih banyak kalau memang tujuan mancingnya kejar omset atau hasil tangkapan.
Sedangkan untuk teknik dasaran, misalkan saja saat memancing ikan baronang atau titang dengan teknik dasaran, ketika ukuran kail dan umpan yang dipakai kurang sesuai maka sangat mungkin ikannya bisa lepas karena mulut ikan – ikan ini berukuran relatif kecil.
Karakteristik ikan - ikan ini umumnya suka mencari makanan secara berkelompok di pinggiran area dermaga saat musimnya. Ikan baronang atau titang yang masih berukuran relatif kecil suka mempermainkan umpan sebelum yang berukuran relatif lebih besar datang melahap umpan.
Nah, sampai sejauh ini, kawan – kawan pastinya sudah sangat paham ya? Kalau sudah, last but not least adalah pemahaman.
7. Pemahaman Mancing
Baiklah, setelah menguasai beberapa skill memancing yang sudah dijelaskan tadi, selanjutnya tinggal pemahaman mancing sebagai pengulangan saja. Pemahaman yang bagaimana?
Jadi, pemahaman yang dimaksud adalah ketika semua skill mancing yang sobat ketahui sudah dipraktekkan toh masih juga ikannya lepas saat menyambar umpan maka hal pertama yang harus kalian pahami adalah mungkin ikannya masih berukuran relatif kecil, jadi wajar kalau lepas sebab kalaupun didapat paling juga dilepas lagi.
Hal kedua, mungkin mata kail tidak mengenai ikan dengan telak entah karena penetrasi mata kail yang tidak sempurna, kail lurus atau patah juga bisa menjadi salah satu penyebab lepasnya ikan.
Hal ketiga yang harus dipahami adalah ketika ikan lepas saat menyambar umpan berarti ikannya lagi mujur sedangkan sobat tidak. Jadi ya berusahalah tetap tenang dan nikmati momen selagi masih diberi kesempatan. Pokoke, sing penting ‘happy’.
Kesimpulan
Pada dasarnya ada beberapa hal teknis yang perlu dilakukan ketika strike untuk mengurangi potensi terlepasnya ikan yaitu menekuk atau membengkokkan bagian ‘front length’ kail, menyesuaikan ukuran kail dan umpan, timing memompa atau menghentak joran menyesuaikan dengan karakteristik ikan, serta mempertahankan ketegangan senar. Selebihnya tinggal pemahaman saja kalau seandainya sedang mengalami bad luck ataupun good luck.
Intinya yang namanya mencoba sama sekali tidak ada salahnya, selama itu hal yang positif. Lagi pula, beberapa dari sekian banyak orang yang berhasil, awalnya juga mereka sekedar coba – coba, baru kemudian diseriuskan.
Pantun nih:
By: Admin
“Eh, pemirsa..”
Ikan kerapu ikan kuweja
Enak dikuah/ dibakar rica – rica
Ajak teman undang tetangga
Tolong bantu share ya😁
Morowali, 2021-06-19
Siap dishare, Mas.
BalasHapusTerima kasih. Semoga bermanfaat ya Bunda😄
Hapus